Surat Fatimah (Dipenjara Abughabi Iraq ) gemparkan kota Baghdad


Ya Allah, lindungilah saudara2 ku di seluruh dunia.... amin....




semoga Allah melindungi orang2 yang beriman...marilah kita sama2 berdoa
utk kesejahteraan mangsa...amin ya rabbal alamin..


Surat Fatimah gemparkan kota Baghdad

Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di
daerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal
kebaikan dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan
tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya,
pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan
diri.
Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diselundupkan keluar
dari penjara Abu Gharib, surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan
wanita akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini tersebar dan
menghebohkan kota Baghdad , mengirimkan gelombang yang akan terus
berlanjut ke seluruh Iraq . !
Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.

Bismillahirrahmanir rahiim.
*Say He is God the One; God the Source [of everything]; Not has He
fathered, nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him..* [
Qur*an , Surat 112 *al-Ikhlas*]
Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai arti yang mendalam bagi
saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman.
Saudaraku mujahidin di jalan Allah* Apa yang dapat kukatakan padamu?
Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan
yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh
kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan ke
leher-leher kami. Allahu Akbar.
Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau
tidak tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta
tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak.


Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali mereka
mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya. Padahal
kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah. Takutlah
pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka! Hancurkan mereka bersama kami!
Jangan biarkan kami di sini agar mereka bisa bersenang-senang memperkosa
kami, sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah.
Takutlah pada Allah akan urusan kami. Biarkan (jangan serang) tank dan
pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara Abu Ghurayb.
Saya saudaramu karena Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan
kali dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan? Bayangkan salah satu
saudaramu diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya belum menikah.
Semuanya telah diperkosa didepan mata kami semua.


Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil pakaian kami, dan
membiarkan kami telanjang. Saat surat ini saya tulis, seorang diantara
kami telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentara
memukulnya di dada dan paha setelah memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis
itu kemudian bunuh diri dengan memukulkan kepalanya ke tembok penjara,
karena dia sudah tidak sanggup menerima ini. Meskipun bunuh diri dilarang
oleh Islam, saya memaklumi perbuatannya*
Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya, sesungguhnya Dia Maha
Pengampun.
Saudaraku, saya katakan padamu lagi, takutlah pada Allah. Hancurkan kami
bersama para tentara itu, agar kami bisa beristirahat dalam damai.
Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami*
Waa Mu*tasimah!.
Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para muslimah
belum berakhir.
Hatta mataa haadza s-sukuut !!
Ini yang sudah kesekian kalinya terjadi..
Entah berapa lagi akan segera menyusul
Kemaren, hari ini dan besok
Begitu seterusnya..

Ya Rabb nasyku ilaika da'fa quwwatina
Wa qillata hiilatina
Allahumma n-shurna nashran adziima
Allahuma 'alaika bil haaula l-kuffar
Allahuma 'alaika biman adzaa l-muslimin.

from :tungaukuninglemaketam

YAkjuj MakJud satu PenanTian

Di sebalik pembinaan kota besar hasil kemajuan pembangunan dan kemodenan yang melanda hampir seluruh pelusuk dunia hari ini, masih terdapat satu kawasan rahsia di muka bumi ini yang menyimpan ribuan makhluk misteri.

Sehingga kini, penerokaan demi penerokaan di seluruh kawasan bumi masih belum menemui wilayah asing itu sekali gus menyebabkan kewujudan makhluk terbabit tidak akan dikenal pasti pengkaji atau manusia umumnya.

Bagaimanapun, kewujudan makhluk itu adalah sahih dan suatu hari nanti, mereka akan muncul juga di hadapan manusia. Akan tetapi, ketika makhluk itu muncul, sudah terlambat untuk manusia berbuat apa-apa lagi.

Tiada lagi kajian mengenai sejarah kewujudan atau penyelidikan sains dilakukan terhadap makhluk itu seperti penemuan artifak atau spesies baru ketika ini kerana sewaktu munculnya makhluk dikenali Yakjuj dan Makjuj itu, dunia sudah terlalu hampir dengan kiamat!

Sejak dikurung ribuan tahun lalu, kewujudan dan lokasi ‘pusat tahanan’ Yakjuj dan Makjuj masih menjadi misteri kepada manusia.

Bagaimanapun, kewujudan dua makhluk itu adalah pasti lantaran ia dinyatakan dalam al-Quran serta tergolong dalam perkara ghaib yang wajib diimani manusia menerusi tanda besar berlakunya kiamat.

Pensyarah Jabatan Al-Quran dan Al-Hadith, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya (API-UM), Prof Madya Dr Fauzi Deraman, berkata Yakjuj dan Makjuj bukanlah berupa haiwan atau spesies lain sebaliknya ia adalah manusia yang berasal daripada keturunan Nabi Adam AS.

Katanya, mengikut hadis, bangsa Yakjuj dan Makjuj berasal daripada keturunan anak lelaki Nabi Nuh AS iaitu Yafis yang berkembang melewati masa sehinggalah Zulkarnain membina tembok bagi menghalang mereka keluar dari lokasi mereka.

Cerita mengenai sejarah Yakjuj dan Makjuj tertera dalam al-Quran menerusi surah al-Kahfi, ayat ke-92 hingga 98 manakala kebangkitan mereka dinyatakan dalam surah an-Anbiyaa’, ayat ke-96 dan 97,” katanya.




Allah berfirman menerusi ayat surah al-Kahfi itu: “Kemudian dia (Zulkarnain) menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.



“Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?’.



“Zulkarnain berkata: ‘Apa yang dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan peralatan), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. Berilah aku potongan-potongan besi’.




“Hingga apabila besi itu sudah sama rata dengan kedua-dua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.



“Maka mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya. Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat daripada Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku (kiamat), Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar’.”



Dalam ayat surah an-Anbiyaa’ pula, Allah berfirman: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj; dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan sudah dekatlah kedatangan janji yang benar (kaimat) maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.”

Dr Fauzi berkata, selain dua surah al-Quran itu, terdapat banyak hadis kuat yang membicarakan mengenai Yakjuj dan Makjuj tetapi terdapat juga perbezaan pendapat di kalangan ulama mengenai ciri-ciri bangsa itu yang tidak diterangkan nas.

“Hadis riwayat Imam Ahmad pula menerangkan ciri fizikal Yakjuj dan Makjuj yang antara lain bermuka bulat dan kulit kekuningan seperti wajah kebanyakan penduduk Asia Tengah.

“Ulama juga cenderung mengatakan Yakjuj dan Makjuj berasal dan dikurung di benua Asia Tengah berdasarkan tafsiran ayat ke-90 dari surah al-Khafi yang menyebut Zulkarnain sampai ‘di tempat terbit matahari’ iaitu timur dunia,” katanya.

Pendapat lain menambah yang Yakjuj dan Makjuj berkemungkinan berasal daripada bangsa Tartar dan Mongul manakala lokasi tahanan mereka adalah kawasan pergunungan luas Caucasus.

Beliau berkata, kebanyakan ulama menyatakan yang bangsa itu terus wujud sehingga kini tetapi dipisahkan daripada dunia manusia oleh Allah SWT menerusi tembok dibina Zulkarnain itu.

Katanya, tugas bangsa itu setiap hari sejak ribuan tahun lalu adalah mengorek tembok itu untuk tembus ke dunia manusia tetapi Allah masih menghalang mereka dengan kembali meneguhkan benteng berkenaan sehinggalah hampirnya hari kiamat.

“Allah akan mengizinkan tembok itu runtuh dan Yakjuj dan Makjuj bebas ke dunia manusia apabila hampirnya kiamat dan peristiwa itu menjadi satu daripada 10 tanda besar kiamat,” katanya.

Yakjuj dan Makjuj juga muncul selepas kematian Dajal yang dibunuh Nabi Isa AS dan bangsa itu akan mendatangkan kerosakan besar di muka bumi. Kekuatan mereka dikatakan luar biasa dan terlalu hebat sehingga tiada sesiapa yang mampu menewaskan kumpulan itu.

“Nabi Isa AS memerintahkan manusia yang masih beriman berlindung di pergunungan bagi mengelak menjadi mangsa Yakjuj dan Makjuj; baginda kemudian berdoa kepada Allah SWT dan Allah membinasakan mereka dengan mengutuskan ulat yang menyerang belakang badan golongan itu sehingga mati.

“Selepas bangsa Yakjuj dan Makjuj mati serta menjadi busuk, Allah mengutuskan seekor burung besar untuk mengangkut dan membersihkan mayat itu dari bumi,” katanya.

Menyoroti dalil kewujudan Yakjuj dan Makjuj, manusia seharusnya yakin mempertahankan akidah Islam dan tidak bertangguh memohon keampunan dan keredaan Allah kerana mereka yang masih lalai adalah golongan yang diterangkan dalam surah an-Anbiyaa’ di atas seperti firman-Nya: “(Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.”

Yang Bernama Wanita


  • Wanita ibarat epal, epal yang tak berkualiti amat mudah diperolehi kerana ia berguguran di tanah, tapi epal yang tak mampu dibeli berada di puncak. Susah dipetik susah digapai. Terkadang epal itu risau, kenapalah diriku belum dipetik? Lantas ia merendahkan martabatnya dan menggugurkan diri menyembah tanah. Sedangkan ia sebenarnya telah Allah jadikan begitu tinggi martabatnya sehingga tak ada siapa yang berani memetiknya. Hanya pemuda yang benar-benar hebat sahaja yang mampu. Mungkin bukan di dunia tapi di akhirat? Biarlah jodoh bukan di dunia asalkan cinta Ilahi mengiringi (^.^)

Kesalahan BerTuduNg....PikirkAnLah..



Yakjuj Makjud


Manusia terpenjara antara dua gunung ribuan tahun
lalu muncul apabila dunia hampir kiamat

Oleh Nasron Sira Rahim

Fakta Yakjuj dan Makjuj
· Ketika kemunculannya, mereka dikatakan
akan menuju ke sebuah tasik di Palestin dan akan
minum air tasik itu hingga kering
· Memiliki zuriat yang ramai dan dikatakan tidak
akan mati sehingga melahirkan 1,000 zuriat.
· Tiada siapa mampu menewaskan mereka dan hanya
binasa dengan kekuasaan Allah
· Muncul selepas turunnya Nabi Isa AS dan dajal
· Dalam sebuah hadis, Rasulullah menyatakan kebimbangannya apabila pada zaman baginda, Yakjuj dan Makjuj dikatakan sudah berjaya menebuk benteng Zulkarnain menjadi sebesar bulatan ibu jari dan jari telunjuk

Disebalik pembinaan kota besar hasil kemajuan pembangunan dan kemodenan yang melanda hampir seluruh pelosok dunia hari ini, masih ada kawasan rahsia di muka bumi ini yang menyimpan ribuan makhluk misteri. Hingga kini, penerokaan demi penerokaan di seluruh kawasan bumi masih belum menemui wilayah asing itu sekali gus menyebabkan kemujudan makhluk terbabit tidak akan dikenal pasti pengkaji atau manusia umumnya.

Bagaimanapun, kemujudan makhluk itu adalah sahih dan suatu harti nanti, mereka akan muncul juga di hadapan manusia. Akan tetapi, ketika makhluk itu muncul, sudah terlambat untuk manusia berbuat apa apa. Tiada lagi kajian mengenai sejarah mewujudan atau penyelidikan sains dilakukan terhadap makhluk itu seperti penemuan artifak atau spesis baru ketika ini kerana waktu munculnya makhluk dikenali Yakjuj dan Makjuj itu, dunia sudah terlalu hampir dengan kiamat!

Sejak dikurung ribuan tahun lalu, kemujudan dan lokasi ‘pusat tahanan’ Yakjuj dan Makjuj masih menjadi misteri kepada manusia. Bagaimanapun, kemujudan dua makhluk itu adalah pasti lantaran ia dinyatakan dalam al-Quran serta tergolong dalam perkara ghaib yang wajib diimani manusia menerusi tanda besar berlakunya kiamat.

Pensyarah Jabatan Al-Quran dan Al-Hadith, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya (API-UM), Prof. Madya Dr. Fauzi Deraman, berkata Yakjuj dan Makjuj bukanlah berupa haiwan atau spesis lain sebaliknya ia adalah manusia yang berasal daripada keturunan Nabi Adam AS. Katanya, mengikut hadis, bangsa Yakjuj dan Makjuj berasal daripada keturunan anak lelaki Nabi Nuh AS iaitu Yafis yang berkembang melewati masa hinggalah Zulkarnain membina tembok bagi menghalang mereka keluar daripada lokasi mereka.

“Ulama juga cenderung mengatakan Yakjuj dan Makjuj berasal dan dikurung di benua Asia Tengah berdasarkan tafsiran ayat ke 90 dari surah al-Khafi yang menyebutkan Zulkarnain sampai ‘ditempat terbit matahari’ iaitu timur dunia”
Dr. Fauzi Deraman, Pensyarah Jabatan Al-Quran dan Al-Hadith, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya

“Cerita mengenai sejarah Yakjuj dan Makjuj tertera dalam al-Quran menerusi surah al-Kahfi, ayat ke 92 hingga 98 manakala kebangkitan dinyatakan dalam surah an-Anbiyaa’, ayat ke96 dan 97,” katanya.

Allah berfirman menerusi ayat surah al-Kahfi itu:
“Kemudian dia (Zulkarnain) menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua dua gunung itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.

“Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?’

“Zulkarnain berkata: ‘Apa yang dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (Manusia dan peralatan), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. Berilah aku potongan potongan besi’.

“Hingga apabila besi itu sudah sama rata dengan kedua dua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti ) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) akan aku tunangkan ke atas besi panas itu.

“Maka mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya. Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat daripada Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku (kiamat), Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar.’”

Dalam ayat surah an-Anbiyaa’ pula Allah berfirman:
“ Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj; dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan sudah dekatlah kedatangan janji yang benar (kiamat) maka tiba tiba terbelahlah mata orang kafir. (Mereka berkata): Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.”

Dr. Fauzi berkata, selain dua surah al-Quran itu, terdapat banyak hadis kuat yang membicarakan mengenai Yakjuj dan Makjuj tetapi ada juga perbezaan pendapat di kalangan ulama mengenai ciri ciri bangsa itu yang tidak diterangkan nas.

“Hadis riwayat Imam Ahmad pula menerangkan ciri fizikal Yakjuj dan Makjuj yang antara lain bermuka bulat dan kulit kekuningan seperti wajah kebanyakan penduduk Asia tengah. Pendapat lain menambah yang Yakjuj dan Makjuj berkemungkinan berasal daripada bangsa Tartar dan Mongul manakala lokasi tahanan mereka adalah kawasan pergunungan luas Caucasus.

Beliau berkata, kebanyakan ulama menyatakan yang bangsa itu terus wujud sehingga kini tetapi dipisahkan daripada dunia manusia oleh Allah SWT menerusi tembuk dibina Zulkarnain itu. Katanya, tugas bangsa itu setiap hari sejak ribuan tahun lalu adalah mengorek tembok itu untuk tembus ke dunia manusia tetapi Allah masih menghalang mereka dengan kembali meneguhkan benteng berkenaan sehinggalah hampir hari kiamat.

“Allah akan mengizinkan tembok itu runtuh dan Yakjuj dan Makjuj bebas ke dunia manusia apabila hampirnya kiamat dan peristiwa itu menjadi satu daripada 10 tanda besar kiamat,” katanya.

Yakjuj dan Makjuj juga muncul selepas kematian Dajal yang dibunuh Nabi Isa AS dan bangsa itu akan mendatangkan kerosakan besar di muka bumi. Kekuatan mereka dikatakan luar biasa dan terlalu hebat sehingga tiada siapa yang mampu menewaskan kumpulan itu.

“Nabi Isa AS memerintahkan manusia yang masih beriman berlindung di pergunungan bagi mengelak menjadi mangsa Yakjuj dan Makjuj, baginda kemudian berdoa kepada Allah SWT dan Allah membinasakan mereka dengan mengutuskan seekor burung besar untuk mengangkut dan membersihkan mayat itu daripada bumi,” katanya.

Menyoroti dalil kewujudan Yakjuj dan Makjuj, manusia seharusnya yakin mempertahankan akidah Islam dan tidak bertangguh memohon keampunan dan keredaan Allah kerana mereka yang masih lalai adalah golongan yang diterangkan dalam surah an-Anbiyaa’ di atas seperti firmanNya: “(Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.”

WasIat ImaM GhaZaLi

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul
dengan murid-muridnya lalu beliau
bertanya (Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling
dekat dengan diri kita di dunia ini?
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "

Imam Ghazali = "Semua jawapan itu benar.
Tetapi yang paling dekat dengan kita
ialah MATI . Sebab itu janji Allah
bahawa setiap yang bernyawa pasti akan
mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = "Apa yang paling jauh
dari kita di dunia ini?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "

Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar.
Tetapi yang paling benar adalah MASA
LALU. Bagaimanapun kita, apapun
kenderaan kita, tetap kita tidak akan
dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh
sebab itu kita harus menjaga hari ini,
hari esok dan hari-hari yang akan datang
dengan perbuatan yang sesuai dengan
ajaran Agama".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar
didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "

Imam Ghazali = " Semua jawaban itu
benar, tapi yang besar sekali adalah
HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka
kita harus hati-hati dengan nafsu kita,
jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat
didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "

Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi
yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH
(Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan,
binatang, gunung, dan malaikat semua
tidak mampu ketika Allah SWT meminta
mereka menjadi khalifah pemimpin) di
dunia ini. Tetapi manusia dengan
sombongnya berebut-rebut menyanggupi
permintaan Allah SWT sehingga banyak
manusia masuk ke neraka kerana gagal
memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan
di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"

Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu
benar, tapi yang paling ringan sekali
didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT .
Gara-gara pekerjaan kita atau urusan
dunia, kita tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam
sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab =
" Pedang "

Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang
paling tajam sekali didunia ini adalah
LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah,
manusia dengan mudahnya menyakiti hati
dan melukai perasaan saudaranya sendiri "

"sampaikanlah walau satu ayat".

lin dapat ni dari email.. kengkwan yg send.. harap2 jadi pedoman setiap org islam...

SekaDar KenYatan BersaMa>>RenuNgkaNlaH




Berzinakah aku........?! "Kami tidak berzina !...Maaf saya tidak menuduh awak berzina ,tetapi awak menghampiri zina. ..... Kami hanya barbual- bual, berbincang,. Bertanya khabar, minum-minum di kafe. Adakah itu menghampiri zina?

Ya,perbuatan itu boleh menjerumuskan pelakunya ke
lembah penzinaan...... Kami dapat mengawal perasaan dan kami tidak berniat ke arah itu..... Hari ini ya.Esok mungkin kamu kecundang.Iblis akan memerangkap kamu.Iblis amat berpengalaman dan tipu dayanya sangat halus.... Ia telah menipu moyang kita yang pertama,Adam dan Hawa. Iblis amat licik. Ingat pesanan Rasulullah : "Janganlah engkau bersendirian dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya ,syaitan"(Tabrani). Kita lemah menghadapi tipu daya Iblis...... Tidak semestinya semua orang bercinta* menjurus kepada penzinaan.


Ada
yang bercinta dalam telefon dan hantar SMS sahaja. Tidak pernah bersua muka pun! Betul .Tetapi itu adalah salah satu yang dimaksudkan dengan menghampiri zina. Memang pada awalnya tidak bersua muka. Tapi perasaan pasti bergelora,lambat laun desakan nafsu dan perasaan serta hasutan Iblis akan mengheret kepada suatu pertemuan. Pertemuan pertama tidak akan terhenti disitu sahaja.

Percayalah, ia
akan berlanjutan. Tidakkah itu boleh membawa kepada perzinaan akhirnya? Takkan nak berbual-bual pun tak boleh? Itupun zina ke? Zina ada bermacam-macam jenis dan peringkatnya, ada zina betul, ada zina tangan iaitu berpegang pegangan, ada zina mata iaitu melihat kekasih dengan perasaan berahi.


Zina hati iaitu dengan khayalan berahi dengan kekasih sepertimana yang digambarkan oleh Rasulullah : "Kedua-dua tangan juga berzina dan zinanya adalah menyentuh. Kedua kaki juga berzina dan zinanya menuju ke tempat pertemuan. Mulut juga berzina dan zinanya adalah ciuman" (muslim dan Abu Daud). Sebenarnya jalan menuju kepada perzinaan amat banyak.... Jangan biarkan diri kita melalui mana-mana jalan perzinaan..... Duduk berdiskusi pelajaran tak boleh ke? Bincang pelajaran sahaja!* (bagi kes belajar berdua-duaan SAHAJA)* Berdiskusi pelajaran, betul ke? Jangan tipu. Allah tahu apa yang terselit di dalam hati hamba-hambaNya.


Kita
belajar nak keberkatan. Kalau cemerlang sekalipun, kalau tidak diberkati oleh Allah, kejayaan tidak akan membawa kebahagiaan. Hidup di dunia tidak bahagia,akhirat lagilah. Jangan berselindung disebalik pelajaran yang mulia. Allah suka kepada orang berilmu. Jadi belajar hendaklah ikut batas dan ketentuan Allah. Belajar akan jadi ibadat. Adakah berdiskusi macam ni akan ditulis oleh malaikat Raqib dan Atid. Sungguh! Bincang pelajaran sahaja..... Ni Study Group.*(bagi kes berdua-duaan SAHAJA) Study Group...? Nampak lain macam saja, manja, senyum memanjang, tak macam gaya berdiskusi. Takkan study group berdua sahaja? Kemana-manapun berdua. Kalau ye pun, carilah group study ramai sikit. Kalau duduk berdua- duaan macam ni... betul ke bincang pelajaran? .... Jangan-jangan sekejap saja bincang pelajaran, yang lain tu... banyak masa dihabiskan dengan fantasi cinta! Tidaklah. Sungguh berbincang pelajaran.*

Baik sungguh awak berdua. Takkanlah awak berdua tak ada perasaan apa- apa? Awak kurang sihat ke? Ingat, kita bukan malaikat, tak ada nafsu. Kita manusia. Jangan menafikan fitrah manusia. Kita ada nafsu, ada keinginan. Itulah manusia. Kami berdua sama-sama belajar, study group*, saling memberi semangat dan motivasi. Tak adakah kaum sejenis yang boleh dijadikan rakan belajar? Habis sudahkah kaum sejenis yang boleh memberikan motivasi? Jangan hina kaum sejenis kita. Ingat, banyak orang cemerlang yang belajar hanya dengan kaum sejenis.

Lebih tenang perasaan, tidak
terganggu, dapat berkat dan rahmat pula. Takkanlah tak ada langsung ruang yang dibenarkan dalam Islam untuk bercinta? Adakah Islam membunuh terus naluri cinta? Naluri adalah sebahagian daripada kesempurnaan kejadian manusia. Naluri ingin memiliki dan suka kalau dimiliki (sense of belonging)adalah fitrah. Kalau naluri itu tidak wujud pada diri seseorang, tak normal namanya Islam bukan datang membunuh naluri dan keinginan itu, tidak! Islam tidak suruh membunuh naluri seperti yang dilakukan oleh para paderi atau sami. Jangan nafikan naluri ini. Jangan berbohong pada diri sendiri. Bukan salah dan berdosa kalau perasaan itu datang tanpa diundang. Itu adalah fitrah. Cuma tundukkan naluri itu untuk patuh pada perintah Allah.

Jadilah manusia yang sihat
nalurinya. Jangan jadi malaikat! Kerana Allah jadikan kita sebagai manusia. Dunia dan segala isinya akan hambar tanpa naluri atau nafsu. Tentu ada cinta secara Islam. Cinta secara Islam hanya satu, iaitu perkahwinan. Cinta berlaku setelah ijab kabul, cinta selepas kahwin. Itulah cinta sacral dan qudus. Cinta yang bermaruah. Bukan cinta murahan. Inilah kemuliaan Islam. Apabila Islam menegah sesuatu perkara, tentu ia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Jika ia menegah cinta antara lelaki dan perempuan sebelum kahwin, ia membawa perkahwinan sebagai ganti yang lebih baik. Sabda Rasulullah : "Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang saling mencintai kecuali nikah" (Ibnu Majah). Cinta adalah maruah manusia. Ia telalu mulia. Kalau begitu, cinta* remaja semua menghampiri kepada penzinaan? Ya, kalau lelaki dan perempuan bertemu tentu perasaan turut terusik.Kemudian perasaan dilayan. Kemudian teringat, rindu. Kemudian diatur pertemuan. Kemudian duduk berdua-dua.

Kemudian mencari tempat
sunyi sedikit. Kemudian berbual panjang sehingga malam gelap. Hubungan makin akrab, dah berani pegang tangan, duduk makin dekat. Kalau tadi macam kawan, sekarang macam pengantin baru semalam bukankah mereka semakin hampir dengan penzinaan? Berapa ramai orang yang bercinta telah sampai kepada daerah penzinaan dan kesengsaraan. Kasihanilah diri dan ibu bapa yang melahirkan kita dalam keadaan putih bersih tanpa noda daripada seekor nyamuk sekalipun! Masih ramai orang yang bercinta* tetapi tetap selamat tidak sampai berzina. Kami tahan diuji.Allah yang menciptakan manusia, Dia tahu kekuatan dan kelemahan manusia. Manusia tidak tahan ujian. Oleh itu Allah memerintahkan supaya jauhi perkara yang ditegah takut manusia akan kecundang. Jadi manusia itu tidak tahan diuji? ... Kita manusia dari keturunan Adam dan Hawa, sejak dari awal penciptaan manusia.

Allah takdirkan satu peristiwa untuk iktibar
manusia.Allah tegah Adam dan Hawa supaya tidak memakan buah khuldi dalam syurga. Buah yang lain boleh makan. Allah tahu kelemahan pada ciptaan manusia. Tidak tahan diuji. Oleh itu Allah berpesan kepada Adam dan Hawa, jangan menghampiri pokok khuldi itu. Firman Allah: "Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di dalam syurga serta makanlah dari makanannya sepuas-puasnya apa yang kamu sukai, dan janganlah kamu hampiri pokok ini. (jika kamu menghampirinya) maka kamu adalah orang-orang yang zalim" (al-Araf:19)

Tegahan yang sebenarnya adalah memakan buah
khuldi. Jika menghampiri perkara tegahan, takut nanti mereka akan memakannya. Demikianlah dengan zina. Ditegah berzina. Maka jalan ke arah penzinaan juga dilarang. Takut apabila berhadapan dengan godaan zina, kedua-duanya akan kecundang.Cukuplah kita belajar daripada pengalaman nenek moyang kita Adam dan Hawa. Tetapi cinta selepas kahwin banyak masalah. Kita tak kenal pasangan kita secara dekat. Bercinta adalah untuk mengenal hati budi pasangan sebelum buat keputusan berkahwin. Bolehkah percaya dengan perwatakan masa sedang bercinta? Bercinta penuh dengan lakonan yang dibuat-buat dan kepura-puraan.

Masing-masing akan berlakon dengan watak terbaik.
Penyayang, penyabar, pemurah dan berbagai- bagai lagi. Masa bercinta merajuk ada yang pujuk. Jangan harap lepas kahwin, bila merajuk akan ada yang pujuk. Banyak orang yang kecewa dan tertipu dengan keperibadian pasangan semasa bercinta. Perangai pasangan jauh berbeza. Macam langit dan bumi. Masa bercinta, dia seorang yang amat penyayang, penyabar, sabar tunggu pasangan terlambat sampai berjam-jam. Tapi bila dah kahwin, lewat lima minit, dah kena tengking. Jadi, perwatakan dalam masa bercinta tidak boleh dipercayai.

Percintaan adalah suatu kepuraan
atau hipokrit. Percayalah, kami bercinta demi merancang kebahagian hidup nanti..... Bagaimana diharap kebahagiaan jika tidak mendapat redha Allah? Kebahagiaan adalah anugerah Allah kepada hamba-hambaNya yang terpilih. Kebahagiaan bukan ciptaan manusia...... Manusia hanya merancang kebahagiaan. Allah yang menganugerahkannya. Bagaimana mendapat anugerah kebahagiaan itu, jika jalan mencapai kebahagiaan itu tidak diredhai Allah. Kebahagiaan hidup berumah tangga mestilah melalui proses yang betul. Sudah tentu prosesnya bukan bercinta begini, Allah tidak meredhai percintaan ini.

Cinta
yang diredhai Allah adalah cinta selepas kahwin. Bagaimana untuk mendapat keluarga yang bahagia jika langkah mula sudahpun canggung, bagaimana kesudahannya? Tanya sikit,.. adik angkat, kakak angkat, abang angkat boleh ke? Ganti bercinta Semua itu adalah perangkap iblisdan syaitan. Hakikatnya adalah sama. Cinta yang diberi nafas baru. Kulitnya nampak berlainan, tetapi isinya adalah sama. Adik angkat, kakak angkat, abang angkat adalah suatu bentuk tipu daya iblis dan syaitan. Manusia yang terlibat dengan budaya angkat ini sebenarnya telah masuk dalam perangkap syaitan. Cuma menunggu masa untuk dikorbankan.

Namakan apa
nama sekalipun, abang angkat ke, motivator ke, semuanya adalah sama. Jalan akhirnya akan bertemu dengan zina. Jadi seolah-olah orang yang bercinta telah hilang maruah diri? Mengukur maruah diri bukan ditentukan oleh manusia tetapi oleh Pencipta manusia. Orang yang sedang mabuk bercinta akan mengatakan orang yang bercinta tidak menjejaskan maruah dirinya. Manakala, bagi orang yang menjaga diri, tidak mahu terlibat dengan cinta sebelum kahwin, akan mengatakan orang yang bercinta sudah tidak bermaruah lagi. Cintanya ditumpahkan kepada orang yang belum layak menerima cinta suci. Kalau begitu ukuran bermaruah atau tidak adalah ditentukan oleh Allah.

Adakah orang yang bercinta* hilang maruah? Antara kemulian manusia adalah maruah dirinya. Orang yang bercinta seolah-olah cuba menggadaikan maruahnya kerana mereka menghampiri perzinaan. Manakala orang yang bercinta dan pernah berzina tidak layak berkahwin kecuali dengan orang yang pernah berzina.

Allah berfirman:
"Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin berkahwin melainkan dengan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik; dan perempuan yang berzina itu pula tidak ingin berkahwin dengan melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki musyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu terlarang kepada orang-orang yang beriman. (Surah An-Nur: 3) Jadi, orang yang pernah bercinta juga tidak sesuai untuk berkahwin dengan orang yang tidak pernah bercinta. Tidakkah itu suatu penghinaan dari Tuhan. Jadi orang yang bercinta* hanya layak berkahwin dengan orang yang pernah bercinta* juga? Itulah pasangan yang layak untuk dirinya. Kerana wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik. Kami telah berjanji sehidup semati .

Apa ada pada janji cinta?
Berapa banyak sudah janji cinta yang musnah? Lelaki, jangan diharap pada janji lelaki. Mereka hanya menunggu peluang keemasan sahaja. Habis madu, sepah dibuang. Pepatah itu diungkap kerana ia sering berulang sehingga menjadi pepatah. Si dia ini lain dari yang lain. Dia lelaki yang penyayang dan bertanggungjawab. Tahukah hati budi lelaki? Sejahat mana lelaki, apabila ingin mengambil seseorang wanita sebagai isteri dan seterusnya menjadi ibu untuk anak-anaknya, dia akan memilih wanita yang baik. Tetapi untuk berseronok dan berfoya-foya, lelaki biasanya akan memilih perempuan murahan kerana ia suatu pelaburan yang menguntungkan. Itulah rahsia lelaki. Jadi, perempuan yang bercinta*, jatuh maruahnya pada pandangan lelaki? *(tidak mengikut syariat)

Tentu. Mana ada orang lelaki yang normal suka pada
barang yang second hand sedangkan barang yang baru masih ada. Sesetengah mereka menggambarkan perempuan seperti kereta yang diletakkan di bilik pameran sahaja. Tapi ada orang yang boleh test drive. Ada pula yang kata; sekadar sepinggan mee goreng dan segelas sirap bandung, bawalah ke hulu, ke hilir. Sedihkan. Itulah hakikatnya. Masih adakah orang yang tidak bercinta di zaman ini?

Ya, masih ada orang suci dalam debu. Golongan ini
akan sentiasa ada walaupun jumlah mereka kecil. Mereka akan bertemu suatu hari nanti. Mereka ada pasangannya. Firman Allah: "Dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya serta orang- orang perempuan yang memelihara kehormatannya (yang memelihara dirinya dari melakukan zina)... Allah telah menyediakan bagi mereka segala keampunan dan pahala yang besar" (Surah Al-Ahzab: 35) Bagaimana kami? Kamu masih ada peluang. Bertaubatlah dengan taubat nasuha. Berdoalah serta mohon keampunan dariNya. Mohonlah petunjuk dan kekuatan untuk mendapat redhaNya. Kami ingin mendapat redha Tuhan. Tunjukkanlah bagaimana taubat nasuha.

Taubat yang murni. Taubat
yang sebenar- benarnya. Taubat yang memenuhi tiga syarat: 1. Tinggalkan perbuatan maksiat. Putuskan hubungan cinta yang tidak diredhai Allah ini. 2. Menyesal. Menginsafi diri diatas tindak tanduk hidup yang menjurus diri dalam percintaan. 3.Berazam. Bertekad didalam hati tidak akan bercinta lagi dengan sesiapa kecuali dengan seseorang yang bernama isteri atau suami .Saatnya adalah selepas ijab kabul. Ingatlah semakin bebas pergaulan sebelum berkahwin, semakin hambar & kurang rasa cinta setelah menjadi suami isteri.

Ya Allah. Hambamu ini telah tersesat jalan.
Ampunilah dosa-dosa hambamu ini. Sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan penerima taubat . Berilah kekuatan kepadaku untuk menghadapi godaan keremajaan ini. Anugerahkan kepadaku perasaan benci kepada maksiat. Hiasilah diriku dengan akhlak yang mulia.

Ibu dan ayah, anakmu berdosa .
Engkau jaga diriku sedari kecil dengan kasih sayang. Mengapaku curahkan kasih itu kepada orang lain. Oh Tuhan, hambamu ini berdosa Amin , yarabbal alamin. Moga Allah terima taubat kita Kita berpisah kerana Allah , kalau ada jodoh ,tidak kemana! YaAllah bantulah kami .Kini kami datang kepintuMu mencari redha-Mu.
Terimalah taubat kami ALLAH YAROBBI.......
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 EntiTi PeriBadi |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.